Ciri morfologi semut hutan merah darah adalah semut pekerja berukuran panjang 0,6-1 cm, kepala, dada, dan kaki berwarna merah muda, kepala berwarna coklat agak tua, dan perut berwarna coklat tua atau hitam.

Kebiasaan hidup semut hutan merah darah >
Meskipun mereka suka berperang, mereka biasanya menggunakan metode "mengakali" untuk merebut budak. Mereka mengepung sarang semut yang dijarah, mencoba masuk sambil melepaskan semacam sinyal agar semut pekerja lainnya merasa berbahaya dan masuk jauh ke dalam sarang untuk melindungi sang ratu. Hal ini akan mengekspos tempat pembibitan tempat mereka meletakkan telur. Untuk mempercepat penetasan, pembibitan biasanya dibangun di dekat tanah yang suhunya lebih tinggi. Semut hutan berwarna merah darah akan memanfaatkan kesempatan untuk memasuki tempat pembibitan dan menyambar telur. Tentu saja, mereka tidak selalu bersikap lembut. Terkadang mereka akan melawan atau bahkan membunuh ratu semut. Semut kayu merah darah (Formica sanguinea) adalah spesies semut yang ditemukan di Eropa dan Asia, dikenal karena penampilan merahnya yang khas dan kecenderungannya untuk memperbudak semut lain. Berikut beberapa detail tentang semut kayu merah darah:

Informasi Dasar:

Nama Ilmiah: Formica sanguinea
Distribusi: Eropa, Asia
Ukuran tubuh: Semut berukuran sedang, semut pekerja panjangnya sekitar 4-9 mm.
Penampilan:
Tubuhnya berwarna merah darah, dan kepala serta dadanya mungkin sedikit lebih gelap.
Memiliki rahang yang berkembang baik yang digunakan untuk berburu dan pertahanan.

Gaya hidup:

Tindakan perbudakan:
Ciri yang paling mencolok dari semut kayu merah darah adalah mereka "memperbudak" semut lain.
Mereka menyerang sarang semut lain (terutama dari genus Myrmecophaga) dan menjarah larva dan pupa.
Larva yang dijarah tumbuh di sarang semut hutan berwarna merah darah dan menjadi "budak", yang bertanggung jawab atas pekerjaan sehari-hari di sarang, seperti mencari makan, membangun sarang, dan merawat larva.
Bersarang:
Semut kayu merah membangun sarang di tanah atau kayu yang membusuk.
Struktur sarangnya kompleks, berisi banyak ruangan dan lorong.
Pola Makan:
Semut kayu merah merupakan hewan omnivora, makanan utamanya adalah serangga, embun madu, dan biji-bijian.

Peran ekologis:

Keseimbangan Ekologi:
Semut kayu merah bertindak sebagai predator dalam ekosistem, membantu menjaga populasi serangga tetap terkendali.
Perbaikan Tanah:
Aktivitas semut membantu aerasi tanah dan siklus nutrisi.

Catatan:

Agresi:
Semut kayu merah agak agresif dan akan menggigit ketika terancam.
Dampak Ekologis:
Perilaku "perbudakan" semut hutan merah darah mungkin berdampak pada populasi semut lainnya.

Informasi tambahan:

Perilaku "perbudakan" semut hutan merah darah merupakan fenomena unik di alam dan telah menarik perhatian luas dari para ilmuwan.
Penelitian menunjukkan perilaku "perbudakan" ini mungkin terkait dengan hubungan genetik antara semut dan bau sarang.

Saya harap informasi ini bermanfaat.